Laman

Rabu, 30 Mei 2012

Jari & Tuts

Kebenaran Dalam Perjumpaan Ujung Jari dan Tuts 

Ini bukan sekadar permainan kata atau retorika alami
bukan juga realisasi fungsional lidah dan pernafasan
bukan juga tuntutan selera audien di balik head-phones Transjakarta
Ini perkara hati
yang kebanyakan profesor bisa menjadi sangat bodoh

kata-kata terucap mesti jujur dan tulus
jika tidak kilat dan petir akan menyambar seketika
benih-benih virusnya lebih ganas dari Human immunodeficiency Virus
sementara dapat dipendam, tapi anak cucu dapat menyaksikan penderitaannya

Bukan juga sekadar pengalaman indah masa lalu
jika tidak ada kata maaf untuk masa lalumu, hantulah ia kini
Jangan berdiri atau minum air sebelum mulut hati nuranimu berbicara
Memang keputusan ada di tanganmu namun tetaplah berjaga-jaga
Tivi berkata: mulutmu, harimaumu!


Jangan lupakan masa lalu sekalipun itu berat untukmu di masa sekarang
sesewaktu anak-anak kita akan kagum pada kita
Masa lalu itu harta: berharga dan hanya milikmu saja.
Jagalah dia agar jangan ada orang yang mencurinya!
Banyak yang gagal menjaga masa lalunya
lantas, mereka menyimpulkan hidup ini dengan timpang
seperti mengerjakan paper tanpa pengantar namun punya penutup.

Bagilah ceritamu untuk sahabat-sahabat terpercaya
karena tidak semua dari mereka dapat dipercaya
Jangan ragu mengungkapkan rasa, karena itu subjektif
kadang-kadang objektif...hahaa
Ceritamu mungkin menjemukkan tapi teruslah bercerita
seperti rangkaian tulisan ini yang kacau makna
ini hanya ungkapan Kebenaran tiap-tiap jari di atas tuts
terapkan metode mozaik untuk memahaminya
Demikian pula rumitnya hati kita....
hanya itu...hati kita rumit untuk dipahami!

SeparaTosz_BlAnK__**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar