Laman

Rabu, 30 Mei 2012

Bunda Maria
Tersungkur aku di hadapanmu Bunda
Aku tak sanggup berjalan sendiri
terlalu banyak hal yang mengacaukan pikiran ini
semuanya menuju yang terbaik
aku rindu akan kebahagiaan itu
tapi, tak sampai aku meraihnya
mendengarnya pun sulit

Bunda, ke dalam pangkuanmu aku meratap
berilah belaianmu untukku
bingung menentukan langkah
sesak nafas ini mencari sang Tuhan
seperti inikah pedang yang menenbus hatimu?
Bunda, doakanlah aku...

Rindu aku meninggalkan semua ini
demi berjumpa dengan Tuhan
namun aku mesti mengajak dahulu sekian banyak saudaraku
janganlah aku berjalan sendiri Bunda
sebab angin sepoi-sepoi basah itu dapat mencelakakan aku
Hadirlah bersamaku Bunda di via dolorosa hidupku

Lindungilah Orang tuaku
kakak dan adik
para sahabat dan pejuang kasih
semua saudara-saudari perindu kebahagiaan sejati
Amin.

dari SepraToszT__BlAnk_**

Jari & Tuts

Kebenaran Dalam Perjumpaan Ujung Jari dan Tuts 

Ini bukan sekadar permainan kata atau retorika alami
bukan juga realisasi fungsional lidah dan pernafasan
bukan juga tuntutan selera audien di balik head-phones Transjakarta
Ini perkara hati
yang kebanyakan profesor bisa menjadi sangat bodoh

kata-kata terucap mesti jujur dan tulus
jika tidak kilat dan petir akan menyambar seketika
benih-benih virusnya lebih ganas dari Human immunodeficiency Virus
sementara dapat dipendam, tapi anak cucu dapat menyaksikan penderitaannya

Bukan juga sekadar pengalaman indah masa lalu
jika tidak ada kata maaf untuk masa lalumu, hantulah ia kini
Jangan berdiri atau minum air sebelum mulut hati nuranimu berbicara
Memang keputusan ada di tanganmu namun tetaplah berjaga-jaga
Tivi berkata: mulutmu, harimaumu!


Jangan lupakan masa lalu sekalipun itu berat untukmu di masa sekarang
sesewaktu anak-anak kita akan kagum pada kita
Masa lalu itu harta: berharga dan hanya milikmu saja.
Jagalah dia agar jangan ada orang yang mencurinya!
Banyak yang gagal menjaga masa lalunya
lantas, mereka menyimpulkan hidup ini dengan timpang
seperti mengerjakan paper tanpa pengantar namun punya penutup.

Bagilah ceritamu untuk sahabat-sahabat terpercaya
karena tidak semua dari mereka dapat dipercaya
Jangan ragu mengungkapkan rasa, karena itu subjektif
kadang-kadang objektif...hahaa
Ceritamu mungkin menjemukkan tapi teruslah bercerita
seperti rangkaian tulisan ini yang kacau makna
ini hanya ungkapan Kebenaran tiap-tiap jari di atas tuts
terapkan metode mozaik untuk memahaminya
Demikian pula rumitnya hati kita....
hanya itu...hati kita rumit untuk dipahami!

SeparaTosz_BlAnK__**

Sabtu, 26 Mei 2012

puisiku hehe..Separtozz_blAnkz**

Semu
Bayangan di balik tembok hati
tak terlihat angin semilir menerobos pori-pori
Aku duduk sendiri
menanti puntung Mild ini habis termakan api
seperti rasa ini yg harus kubakar
agar visi tak mendua

Bayangan di balik tembok hati
kuukir namamu lalu kuhapus
kutulis dan kuhapus lagi
begitu seterusnya..
Begitulah akspresi penyangkalan
menepis rasa namun ia terlalu kuat

Bayangan di balik tembok hati
sepi memang sangat berbahaya
sementara hening dan sepi dapat compatible (?)
gawat, ini bukan kesepian!!

Bayangan di balik tembok hati
memeras pikiranku hingga tak ada tetesan tersisa
rindu aku membelai wajahmu
begitu rindunya sampai tembok hati ini kubelai
(tokhh) kepalaku ditoki sama om Dorus
aku terjaga dan segera tidur lagi
Semua itu kurang berguna.

Saudara-saudara,
semua yang namanya banyangan pasti bersifat semu
bukalah buku Fisikamu bila tak percaya.

Salam kesemuan..###