Laman

Jumat, 13 Juli 2012

Anak2 Lupa Ibunya

Perjalanan penuh perjuangan do lorong buntu
bagaikan mengasinkan lautan bumi
terpenjara pada kesia-siaan...
oh, ibu bumi, terlalu muda aku memahamimu

Anak-anak muda mencari identitasnya di batok kepalanya
zaman memaksanya dan ia malu mengakui kelemahannya
ah, sulit sekali kah??
Sejatinya, Tidak! Karena kata-kata selalu dualistis: hampa atau bermakna.
Pilhlah yang bermakna karena itu syarat eksistensi diri.
mudah sekali, hanya retorikanya yang sulit..

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, kata bung Ebiet.
Memang begitulah ungkapan orang di dunia sisi ketiga
yang menyaksikan bentrokan orang-orang yang peduli
dengan yang tidak.
Carilah, di mana dirimu berdiri
dan...apakah engkau masih bersuara atau merenung untuk bertukar posisi?

Yah..,ibu Bumi memang complicated
ia sebenarnya sederhana dan bersahaja
tapi manusia yang mempersulit dirinya untuk kembali ke pangkuannya
Ibu terus membelai namun dibalas dengan tuba
Ibu tabah, tidak marah, dan menyimpan semua perkara itu dalam hatinya!
Lihat saja: ibu manakah yang mengumbar2kan kejelakan bayinya?
atau yang mengutuk anaknya yang ngompol di pangkuannya?
Jika ada, barangkali dia sakit jiwa.

Oh, Ibuku
Ibu yang sejati
suaraku dan sahabat2ku kalah keras
meski teriakan kami baru saja memecahkan gendang telingan mereka!
Ibu maafkan anak2mu ini
yang melupakan air ketubanmu
Ibuuu.....jangan menangis...

Galur, 13 Juli 2012